Cina Tanda Tangani Pembelian Kelapa Sawit Indonesia
(Antara) – Beberapa pengusaha Cina menandatangani kontrak pembelian kelapa sawit dan produk turunannya dari Indonesia senilai 726 juta dolar AS di Nanjing, Rabu. Kontrak tersebut berlaku untuk satu tahun ke depan.
Penandatanganan tersebut disaksikan oleh Duta Besar RI untuk Cina merangkap Mongolia Djauhari Oratmangun yang turut menjadi pembicara dalam seminar tentang Perdagangan dan Promosi Minyak Kelapa Sawit di Ibu Kota Provinsi Jiangsu itu.
“Indonesia sebagai produsen kelapa sawit terbesar dunia saat ini terus memberikan dampak yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
Kebutuhan dan permintaan kelapa sawit yang semakin meningkat dari Cina dapat dipenuhi Indonesia sehingga pengusaha Cina dapat mempercayai kemampuan akan kualitas dan kuantitas produk kelapa sawit Indonesia dan turunannya,” ujar Dubes dalam seminar yang diselenggarakan oleh China Chamber of Commerce of Import and Export of Foodstuffs, Native, Produce and Animal by Products (CFNA) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan Cina (Mofcom) dan KBRI Beijing.
Seminar tersebut sebagai tindak lanjut dari pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Li Keqiang pada tanggal 7 Mei 2018 di Istana Bogor, Jawa Barat, khususnya mengenai rencana penambahan pembelian minimal 500 ribu ton kelapa sawit Indonesia oleh Cina.
Ketua Umum CFNA Bian Zhen Hu menyampaikan bahwa promosi produk kelapa sawit harus tetap dipertahankan agar produk kelapa sawit nasional memiliki reputasi yang baik dan dikenal oleh seluruh lapisan masyarakt Cina. Pihaknya bersedia menjembatani para pengusaha kedua negara untuk meningkatkan hubungan perdagangan.
Pada kesempatan tersebut, Direktur Jenderal Urusan Asia Mofcom Peng Gang menjelaskan bahwa perdagangan Indonesia dengan Cina terus mengalami peningkatan.
Cina akan terus membuka pasar selebar-lebarnya kepada Indonesia dan dunia.
Permintaan kelapa sawit Indonesia di Cina terus meningkat. Impor kelapasawit Indonesia oleh Cina pada 2017 mencapai 2,21 miliar dolar AS, sedangkan pada 2016 hanya 1,67 miliar dolar AS.
Data itu menunjukkan bahwa Indonesia menempati peringkat teratas negara pengimpor kelapa sawit ke Cina.
Hal itu pula diyakini nilai bahwa ekspor kelapa sawit Indonesia ke Cina akan terus meningkat mengingat permintaan, baik dari kalangan industri maupun masyarakat juga terus naik.
Total kontrak pembelian produk kelapa sawit dan turunannya yang ditandatangani adalah sebesar 1,21 juta ton atau setara dengan 726 juta dolar AS.
Kontrak pembelian ini dilakukan oleh beberapa perusahaan Indonesia dan Cina, di antaranya PT Wilmar Nabati Indonesia, Cofco China, dan Yihai and Kerry Investment Co Ltd.
Sekitar satu juta ton hasil dari kontrak pembelian kelapa sawit dan turunannya ini berasa ldari area perkebunan di Pulau Sumatra.